Kiat Sukses Mengisi Deskripsi Diri Untuk Sertifikasi Dosen - Icol Dianto

Featured Post

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI DAN DAKWAH

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI DAN DAKWAH 1.     Membuat proposal tesis. Tugas mata kuliah ini adalah menulis proposa...

Kiat Sukses Mengisi Deskripsi Diri Untuk Sertifikasi Dosen

Share This


USAHA KREATIF

Usaha kreatif yang pernah saya kerjakan adalah:

Pertama, hasil evaluasi terhadap proses belajar-mengajar, terutama dalam membuat tugas makalah bagi mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam FDIK UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, saya melihat mahasiswa tidak terampil dalam menulis karya ilmiah. Kecenderungan copy-paste makalah dari sumber google secara instan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu penyebabnya, masih minimnya pelatihan menulis karya ilmiah dan pelatihan pengelolaan referensi digital seperti Zotero. Memang sampai saat ini, karya ilmiah mahasiswa seperti makalah dan skripsi, lembaga fakultas saya belum mewajibkan penggunaan aplikasi referensi, seperti Zotero, Mendeley, EndNote, dan lain-lainnya. Akan tetapi, saya berinisiatif mengadakan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa dengan tujuan membantu mahasiswa lepas dari masalah klasik tersebut. Mahasiswa saya ajarkan menyusun gagasan ke dalam bahasa tulis, kemudian mencarikan referensi yang relevan dengan ide tersebut untuk dijadikan kutipan. Melalui pelatihan itu, mahasiswa diajarkan mengakses referensi digital dari jurnal terakreditasi nasional dan jurnal internasional bereputasi. Kemudian, saya latih mahasiswa untuk menemukan pernyataan yang tepat untuk dijadikan kutipan dari artikel terpilih. Alhamdulillah, kegiatan tersebut telah terlaksana dengan sukses pada 5 November 2022.

Kedua, mempersiapkan presentasi berbasis Android dalam perkuliahan. Sebagai kampus yang dalam proses bertransformasi dari STAIN ke IAIN pada tahun 2014, dan IAIN ke UIN pada tahun 2022, Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan masih terbatas media penunjang pembelajaran, seperti infocus. Termasuk Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi hanya memiliki 2 buah infocus. Meski demikian, saya paling sering menggunakan infocus tersebut untuk menunjang perkuliahan. Dengan demikian, slide prersentasi dapat disaksikan langsung oleh mahasiswa. Tujuan usaha kreatif ini saya lakukan untuk memudahkan mahasiswa memahami materi pembelajaran yang diterangkan oleh dosen. Namun pada tahun 2022 ini, infocus itu makin langka dan sulit untuk dipinjamkan kepada dosen-dosen, sehingga saya berinisiatif presentasi makalah itu saya kirim langsung ke android mahasiswa. Kemudian, mahasiswa mengikuti presentasi saya dari layar handphone mereka, bukan dari layar yang dipancarkan oleh infocus lagi. Jadi, presentasi perkuliahan tetap dapat elegan dan maksimal. Di sisi lain, mahasiswa pun melakukan presentasi dengan metode yang sama seperti yang saya ajarkan itu.

 

 DAMPAK PERUBAHAN

Dampak yang dihasil dari pelatihan penggunaan aplikasi pengelola referensi ini dapat dilihat dari perubahan karya tulis mahasiswa. Pada tugas makalah, misalnya, mahasiswa sudah terampil mencari sumber referensi yang layak, terampil dalam mengutip karya ilmiah orang lain, serta mencantumkan daftar pustaka yang memadai. Mahasiswa tidak lagi beralasan kekurangan literatur dan referensi, tidak ditemukan buku, dan belum mengelola referensi serta alasan klasik lainnya. Hasil pengamatan saya, mahasiswa lebih percaya diri ketika menyerahkan tugas makalah mereka. Sebelum pelatihan Zotero itu, mahasiswa kurang percaya diri dan tidak semangat berdiskusi. Pertanyaan yang muncul dalam diskusi kelompok mahasiswa cenderung dijawab dengan kalimat “menurut pendapat saya,” tetapi setelah pelatihan mencari dan mengelola referensi dengan Zotero itu, mereka sudah mampu untuk menyebutkan referensi secara lengkap seperti nama penulis, judul artikel dan sumber rujukan. Dengan begitu, saya tidak lagi menghabiskan energi untuk mengkritik makalah dan bisa lebih berfokus untuk subtansi yang ditulis dalam makalah tersebut.

Sebelumnya, saya juga pernah memberikan pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2018 tentang penggunaan Mendeley kepada mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam NIM 2015, saat ini mereka sudah alumni. Satu orang alumni memberikan kesan positif, Amir Hasan, yang kini bekerja sebagai staf Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FDIK UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary. Menurut pengakuan Amir Hasan, ia sering membantu menuliskan laporan riset dosen-dosen. Dalam hal menuliskan referensi, pengakuan Amir Hasan kepada saya bahwa dirinya menggunakan Mendeley seperti yang dulu pernah saya ajarkan kepadanya.

Kedua, dampak perubahan yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap presentasi berbasis Android tersebut, lebih menghidupkan suasana belajar. Mahasiswa yang sebelumnya hanya menanti penjelasan dosen dan berupaya mencatat kata-kata penting (keyword), kini dengan presentasi berbasis Android itu jauh lebih efektif dari presentasi menggunakan infocus. Mahasiswa dengan mudah dapat mengikuti alur presentasi dosen melalui layar Android mereka. Mahasiswa tidak perlu lagi mencatat kata-kata kunci karena sudah ada slide power point. Selain itu, posisi belajar dapat lebih menyenangkan karena tidak perlu menatap ke dinding atau layar presentasi yang jauh dari tempat duduk mahasiswa. Untuk lebih efektifnya penggunaan Android tersebut, saya tetap memantau mahasiswa dengan memberi aturan bahwa hanya ppt saja yang boleh terbuka di layar Android. Kalau mahasiswa kedapatan membuka layanan lain, seperti WhatsApp, Facebook, TikTok, Instagram, Twitter, dan media sosial lainnya maka mahasiswa tersebut dikenakan sanksi. Sanksi yang saya berikan sifatnya pembinaan untuk perubahan yang lebih baik bukan sanksi yang memperburuk motivasi belajar mahasiswa.

 

KEDISIPLINAN

Saya memiliki komitmen bahwa melaksanakan pengajaran itu harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh kampus, di antaranya pelaksanaan pertemuan perkuliahan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Mengenai pertemuan kuliah, saya membuat kontrak perkuliahan dengan mahasiswa, termasuk soal jam masuk, toleransi keterlambatan, dan penutupan pertemuan. Apabila ada halangan yang menganggu proses pelaksanaan perkuliahan tatap muka maka saya dan/atau mahasiswa diminta untuk melaporkan alasan yang logis ke group media sosial yang telah disepakati. Kedisiplinan yang saya lakukan juga dapat dilihat dari komitmen untuk mematuhi standar minimal pertemuan mata kuliah dari 12 hingga 16 kali pertemuan, sehingga capaian pembelajaran mata kuliah yang sudah direncanakan pada awal semester dapat direalisasikan dengan baik. Terakhir, evaluasi belajar untuk mengukur penguasaan mahasiswa terhadap materi kuliah sangat penting, karena itu saya juga berdisiplin dalam pelaksanaan ujian tengah semester dan ujian akhir semester dengan melaksanakan kedua ujian tersebut sesuai pada waktu yang sudah ditentukan pihak fakultas.

Sikap disiplin ini juga saya terapkan dalam konteks pekerjaan. Sebagai dosen, saya diwajibkan untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Contohnya, saya berdisiplin untuk mematuhi peraturan mengenai jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja yang ditetapkan oleh institusi saya. Selain itu, saya juga disiplin untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, terutama untuk pencapaian standar minimal sebagaimana dituntut dalam Laporan Beban Kerja Dosen (LBKD) yang dilaksanakan setiap semester.

 

KETELADANAN

Pernyataan bahwa “Dosen menjadi teladan bagi mahasiswa” sangat saya pegang teguh. Itulah mengapa saya berupaya memosisikan diri sebagai peribadi yang layak untuk diteladani. Ada empat aspek keteladanan yang dapat diuraikan, yaitu keteladanan belajar, keteladanan bertutur kata,  keteladanan berpenampilan, dan keteladanan kepemimpinan. Keteladanan dalam belajar, saya memperlihatkan semangat tinggi dan berprestasi kepada mahasiswa, dengan begitu, saya memberi motivasi kepada mahasiswa berdasarkan pada pengalaman pribadi dan empirik. Dalam hal bertutur kata, saya menggunakan bahasa yang wajar antara percakapan dosen dengan mahasiswa dan mengupayakan diksi yang tidak menyakiti bila menegur kesalahan mahasiswa. Demikian juga dengan keteladanan penampilan seperti pakaian, gaya rambut, dan aksesoris lainnya yang digunakan tidaklah menunjukkan sikap yang hedonis, kemewahan, dan sesuai dengan etika dosen. Terakhir, keteladanan kepemimpinan, maksudnya meskipun saya sebagai dosen memiliki kuasa lebih dominan daripada mahasiswa, namun saya tidak menunjukkan kesombongan, keangkuhan, dan diktator. Saya selalu memaafkan kesalahan mahasiswa, terutama dalam pembuatan tugas makalah, yang seringkali terdapat kesalahan yang sama.

Keleladanan tidak hanya dapat diberikan kepada mahasiswa saja. Keteladanan ini juga perlu bagi dosen dan tenaga administasi pendidikan. Bagi saya, tidak hanya keteladanan bersikap tetapi juga keteladanan produktivitas ilmiah dapat dipercontohkan kepada para dosen. Dosen-dosen sejawat dapat meneladani keuletan saya untuk mempelajari hal-hal baru yang menunjang karier/profesi dosen. Mereka dapat meneladani semangat saya menulis artikel ilmiah, penelitian, dan buku. Saya juga sering menyemangati dosen-dosen senior yang sudah macet kenaikan pangkatnya di Lektor karena artikel ilmiahnya belum bisa menembus SINTA 2 atau Jurnal Internasional. Saya yakin bukan artikelnya yang buruk tetapi pengetahuannya tentang publikasi ilmiah yang masih terbatas. Oleh karena itu, saya memberikan contoh bagaimana kita dosen itu harus menargetkan publikasi ilmiah yang tersebar luar, bukan hanya publikasi di jurnal kampus tempat bekerja saja. Alhamdulillah, dosen-dosen senior itu merasa bangkit semangatnya mendengarkan motivasi tersebut, mereka serasa mendapatkan siraman di musim kemarau.

 

KETERBUKAAN TERHADAP KRITIK 

Pada awal perkuliahan, saya biasanya menjelaskan kontrak perkuliahan yang salah satu pembicaraannya adalah tentang keterbukaan terhadap kritik mahasiswa. Saya membuka diri untuk dikritik karena disadari bahwa dosen juga manusia biasa yang mungkin saja salah. Dalam aplikasi selanjutnya dapat dilihat dalam pertemuan tatap muka, setiap selesai berdiskusi tentang suatu topik tertentu, saya selalu menawarkan kepada mahasiswa dan memberikan kesempatan mahasiswa untuk menyampaikan perspektif mereka. Hal ini saya lakukan supaya ada dinamika yang positif dalam proses perkuliahan tersebut. Tidak hanya kritikan atas gagasan, bahkan terkadang kritik mahasiswa terkait waktu kuliah yang sudah habis. Atas semua kritikan mahasiswa itu, saya tidak pernah menghubungkan dengan nilai evaluasi belajar mahasiswa. Dengan sikap saya seperti ini, yang tidak anti-kritik, sehingga mahasiswa juga bersikap terbuka kepada saya. Selain itu, kritikan mahasiswa saya jadikan bahan evaluasi diri bagi saya terhadap proses belajar-mengajar. Apakah penguasaan materi kuliah, kesiapan mengajar, dan sistem evaluasi belajar yang diterapkan bermakna positif bagi mahasiswa.

Selain itu, saya juga terbuka untuk dikritik oleh teman sejawat dosen. Terkadang ada saja dosen sejawat itu mengintip metode pembelajaran saya dan dibahas secara informal saat waktu-waktu santai dan ngumpul bareng. Bagi saya, kritikan teman sejawat ini sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang saya berikan. Saya juga merasa tertantang untuk terus belajar terutama ilmu pedagogik yang terus berkembang. Kritikan itu saya maknai sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi (monev) terhadap kualitas pembelajaran yang saya kerjakan. Oleh karena itu, saya menanggapi kritikan itu dengan pikiran yang positif.

 

PRODUKTIVITAS ILMIAH

Alhamdulillah, saya telah berhasil mempublikasikan artikel ilmiah pada berbagai jurnal ilmiah di dalam dan luar kampus saya bekerja. Uraian lengkapnya dapat dipaparkan sebagai berikut:

1.      Artikel ilmiah dengan judul: Pemberdayaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga di Pasaman, Hikmah 10 (1) 2016. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan (kini telah menjadi UIN) dan Peringkat Jurnal non SINTA. Artikel ini terbit pada saat saya masih berstatus sebagai dosen tetap non PNS di tahun 2016.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Hik/article/viewFile/685/601

 

2.      Artikel ilmiah dengan judul: Peranan Dakwah Dalam Proses Pengembangan Masyarakat Islam, dipublikasikan pada Jurnal Hikmah Volume 12 Nomor 1, halaman 90-108, tahun 2018, terindeks SINTA 4, yang dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan. Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Hik/article/view/854

 

3.      Artikel ilmiah dengan judul: Urgensi Etika Profesi Pengembangan Masyarakat Islam, Jurnal Dakwah Tabligh 19 (1), 84-95, 2018. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tabligh/article/view/5912

 

4.      Artikel ilmiah dengan judul: Problematika Pers Lokal dalam Menghadapi Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Sumatera Barat, Islamic Communication Journal 3 (2), 193-206, 2018. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang dan Peringkat Jurnal SINTA 3.

Link artikel:

https://journal.walisongo.ac.id/index.php/icj/article/view/2942

 

5.      Artikel ilmiah dengan judul: Problematika Pendamping Desa Profesional dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Padangsidimpuan, DIMAS: Jurnal Pemikiran Islam Untuk Pemberdayaan 18 (2), 239-258, 2018. Jurnal ini dikelolah oleh LPPM UIN Walisongo Semarang dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

https://journal.walisongo.ac.id/index.php/dimas/article/view/2829

 

6.      Artikel ilmiah dengan judul: Penulisan Ilmiah Murni dan Populer (Teori dan Praktek), Al-Mau’izhah 5 (1) 2019. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal non SINTA.

Link artikel:

http://194.31.53.129/index.php/AlMauizhah/article/view/1690

 

7.      Artikel ilmiah dengan judul: Hambatan Komunikasi Antar Budaya: Menarik Diri, Prasangka Sosial, dan Etnosentrisme, Hikmah 13 (2), 185-204, 2019. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Hik/article/view/1847

 

8.      Artikel ilmiah dengan judul: Paradigma Perubahan Sosial Perspektif Change Agent Dalam Al-Quran, Jurnal Sosiologi Reflektif 14 (1), 2019. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Kalijaga dan Peringkat Jurnal SINTA 3.

Link artikel:

http://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/sosiologireflektif/article/view/1476

 

9.      Artikel ilmiah dengan judul: Pembentukan Manhaj Jamaah Dalam Pengembangan Masyarakat Islam, Jurnal At-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa 1, 2019. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/taghyir/article/view/1341

 

10.  Artikel ilmiah dengan judul: Analisis Tematik Subjek Dakwah Dalam Al-Quran, Tadbir 1 (1), 100-118, 2019. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal non SINTA.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Tadbir/article/view/1792

 

11.  Artikel ilmiah dengan judul: Kepemimpinan Komunitas: Studi Pemahaman Hadis Kepemimpinan di Tangan Bani Quraisy, Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa 2 (1), 14-29, 2019. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/taghyir/article/view/1923

 

12.  Artikel ilmiah dengan judul: Komunitas Muslim Minoritas: Problematika Migrasi dan Muslim Minoritas di Uni Eropa, Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa 2 (2), 163-182, 2020. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/taghyir/article/view/2097

 

13.  Artikel ilmiah dengan judul: Diskriminasi Gender: Kajian terhadap Penamaan Janda Bolong dalam Perspektif Konstruktivisme Media, Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender 17 (2), 2021. Jurnal ini dikelolah oleh PSGA LPPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Peringkat Jurnal SINTA 4.

Link artikel:

https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/psga/article/view/22000

 

14.  Artikel ilmiah dengan judul: Moderasi Beragama melalui Film Animasi: Peluang dan Tantangan pada Generasi Digital, NALAR: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam 5 (2), 93-108, 2021. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Palangka Raya dan Peringkat Jurnal SINTA 3.

Link artikel:

https://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/nalar/article/view/2400

 

15.  Artikel ilmiah dengan judul: Ideological and media discourse study of Nasrudin Joha's political article, Islamic Communication Journal 6 (2), 119-140, 2021. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang dan Peringkat Jurnal SINTA 3.

Link artikel:

https://journal.walisongo.ac.id/index.php/icj/article/view/8140

 

16.  Artikel ilmiah dengan judul: Hambatan Sosio-Politikal Pembangunan Desa Religius di Kabupaten Mandailing Natal, Misykat al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat 5 (2), 291-314, 2022. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Agama Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Peringkat Jurnal SINTA 5.

Link artikel:

https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/article/view/13469

 

17.  Artikel ilmiah dengan judul: Konversi Agama dalam Perdebatan Akademis, Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam 4 (1), 39-62, 2022. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahada Padangsidimpuan dan Peringkat Jurnal non SINTA.

Link artikel:

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Irsyad/article/view/5184

 

18.  Artikel ilmiah dengan judul: Participation of Millennials in the Development of the Al-Qur'an Village: A Sustainable Promotion Perspective, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan 6 (1), 2022. Jurnal ini dikelolah oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Peringkat Jurnal SINTA 2.

Link artikel:

Link 1: https://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/JPMI/article/view/2362

Link 2: https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2899309

 

19.  Buku dengan judul: Integrasi Ilmu Dakwah dan Social Work, Dialektika, 2022.

Link buku:

https://dialektika.or.id/publikasi/integrasi-ilmu-dakwah-dan-social-work-dinamika-sejarah-model-integrasi-dan-titik-temu-ilmu-dakwah-dengan-social-work-di-perguruan-tinggi-indonesia/

 

MAKNA DAN KEGUNAANNYA

Produktivitas ilmiah sebagaimana diuraikan sebelumnya memiliki dampak dan kegunaan yang luas. Selama menjadi dosen tetap yang memiliki status ASN, sejak tahun 2018 hingga 2022 ini, saya sudah menghasilkan 17 artikel ilmiah yang dipublikasikan pada 7 Perguruan Tinggi berbeda, baik UIN maupun IAIN. Sebaran artikel adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta =1 artikel, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta =2 artikel, UIN Alauddin Makasar =1 artikel, UIN Wali Songo Semarang =3 artikel, Universitas Muhammadiyah Jakarta =1 artikel, IAIN Pontianak =1 artikel, dan IAIN Padangsidimpuan =8 artikel. Selain itu, satu buah HaKI dari laporan penelitian, dan satu buah buku dari hasil konversi disertasi, serta dua buah penelitian yang dibiayai oleh BOPTN IAIN Padangsidimpuan tahun 2018 dan 2019. Berdasarkan peringkat jurnal, artikel yang saya tulis tersebut diterbitkan pada jurnal yang sudah terakreditasi SINTA 2 sebanyak 1 artikel, SINTA 3 sebanyak 4 artikel, SINTA 4 sebanyak 9 artikel, SINTA 5 sebanyak 1 artikel, dan non SINTA sebanyak 3 artikel. Hingga saat ini, artikel ilmiah saya tersebut telah disitasi sebanyak 75 kutipan, terdiri dari index h sebanyak 5 dan index-i10 sebanyak 1. Selain itu, sebanyak 12 paper yang saya upload ke Akun ResearchGate, telah dibaca oleh 11.974 kali, 20 sitasi, dan 15,8 Research Interest Score. Saya juga memiliki dampak melalui academia.edu sebagaimana rilis terakhir itu, 28 Oktober 2022 hingga 27 November 2022 terdapat 873 unique visitors, 730 download, 1059 views, yang berasal dari 78 negara dan 126 universitas.

Dari karya ilmiah tersebut, satu artikel saya yang memiliki makna yang berarti yaitu Peranan Dakwah dalam Pengembangan Masyarakat Islam, yang diterbitkan pada Jurnal Hikmah tahun 2018, oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan. Artikel ini mencoba untuk mengaktualisasikan ilmu Dakwah dalam praktik Community Development, terutama pada komunitas Muslim. Artikel ini memiliki kebermanfaatan yang lebih luas dari artikel lain yang saya punya, dengan index-i10 dan dikutip oleh 30 penulis. Saya menulis khusus pada Dakwah studies, komunikasi Dakwah dan pengembangan masyarakat. Dua artikel lagi yang memiliki makna bagi saya, karena sebagai tolok ukur reputasi saya, yaitu Diskriminasi Gender, yang sukses menjuarai lomba karya ilmiah tingkat mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan artikel moderasi beragama yang berhasil menang dalam kategori 6 artikel terpilih. Terakhir, satu artikel yang ditulis secara kolaborasi dengan dua orang dosen mata kulia, saat saya berstatus mahasiswa S3 Sps UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berhasil publish di SINTA 3.

 

USAHA INOVATIF

Usaha inovasi yang saya lakukan adalah menerapkan pembelajaran dengan bantuan riset (Learning base research). Penggunaan riset ini, tidak hanya saya terapkan dalam memberikan penjelasan kepada mahasiswa namun juga saya terapkan dalam makalah mahasiswa. Mahasiswa harus menyusun makalahnya berdasarkan dukungan hasil-hasil riset yang sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah. Untuk mendukung inovasi tersebut, pada tahun 2018, saya memberikan pelatihan kepada mahasiswa tentang penggunaan Mandeley dalam pengelolaan referensi dan menulis karya ilmiah. Kemudian itu, saya mendorong lahirnya kelompok riset mahasiswa, disetujui Dekan, yaitu Sanggar Riset Mahasiswa. Mahasiswa disiapkan kompetensi risetnya untuk dilibatkan dalam riset-riset BOPTN dosen ataupun kolaborasi riset antara dosen dengan mahasiswa secara mandiri. Seusai pendidikan S3, pada 5 November 2022, saya kembali memberikan pelatihan menulis karya ilmiah dan pengelolaan referensi dengan aplikasi Zotero kepada seluruh mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam. Saya juga mendorong mahasiswa untuk membentuk kelompok menulis per angkatan. Mahasiswa yang ikut pelatihan ini adalah NIM 2019, 2020, dan 2021, yang terkena dampak Covid-19. Kuliah daring yang mereka ikuti tidak maksimal dalam mengasah kemampuan menulis mereka, terutama menulis karya ilmiah artikel, buku, dan skripsi. Apalagi untuk mencari dan menggunakan referensi yang terakreditasi nasional dan internasional bereputasi, kemampuan mahasiswa sangat terbatas. Oleh karena itu, saya membangun budaya akademis mahasiswa untuk bersentuhan dengan riset dan publikasi internasional.    

 

KONSISTENSI

Sikap konsisten ini dapat dijelaskan dalam tiga hal, pertama saya konsisten untuk menjaga produktivitas saya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Rutinitas mengajar sudah biasa bagi dosen, namun yang prioritas tetap dijaga adalah produktivitas dalam menghasilkan artikel ilmiah, melakukan penelitian, dan menulis buku. Artikel dan buku saya tulis dalam satu rumpun bidang ilmu Dakwah dan Pengembangan Masyarakat. Artikel saya sejak TMMD sebagai CPNS tahun 2018 hingga sekarang sudah berjumlah 17 artikel. Setelah menjadi doktor ini, saya sudah memiliki draft artikel untuk publish di tahun 2023. Bahkan, saya sudah submit satu artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Hal ini saya lakukan, secara bertahap, untuk meningkatkan kualitas dari karya ilmiah yang ditulis tersebut. Demikian juga dengan penelitian, satu proposal saya sudah diajukan dalam sistem Litapdimas Kemenag untuk penganggaran riset tahun 2023. Beberapa draft buku sudah 80 persen untuk dicetak tahun 2023, dengan begitu konsistensi saya menjaga sikap profesionalitas tetap utuh dan terukur.

Kemudian, kedua saya tetap konsisten dalam menjaga mutu pembelajaran, dua metode yang saya kombinasikan adalah student centre dan learning base research. Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti metode saya yang learning base research itu, tetap saya bina dan tidak dikucilkan dengan memberi nilai yang rendah. Hal ini saya lakukan, kesadaran saya atas potensi saya dan mahasiswa, tentu tidak semua sama. Oleh karena itu, saya support semuanya untuk bertransformasi menjadi yang terbaik, yaitu ahsanu ‘amalan dalam bidang akademis.

Ketiga, sebagai dosen tentu saya konsisten untuk terus memperbaharui pengetahuan. Baik dengan membaca hasil-hasil riset yang berkaitan dengan bidang ilmu saya yaitu Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam. Saya utamakan untuk melanggan notifikasi dari jurnal internasional bereputasi di bidang Pengembangan Masyarakat. Selain itu, saya juga menghadiri kegiatan-kegiatan ilmiah dalam bentuk seminar, talkshow, dan pelatihan, dengan begitu saya dapat menjaga profesionalitas saya sebagai dosen, yang notabene manusia pecinta ilmu. Atas tiga komitmen di atas, tentu sebagai manusia biasa saya menyandarkan segala usaha ini kepada Allah Yang Maha Kuasa, agar sikap konsisten ini mendatangkan perubahan yang positif dan bermanfaat.

 

TARGET KERJA

Target kerja saya ada tiga indikator, pertama target kerja dalam melaksanakan Tri dharma Perguruan Tinggi. Sejak bergabung menjadi dosen tetap non PNS tahun 2016 di IAIN Padangsidimpuan, saya membuat target untuk dapat menamatkan pendidikan doktor. Target ini dengan karunia Allah telah selesai sejak tahun September 2019 hingga Agustus 2022. Saya berhasil memenangi beasiswa 5000 Doktor dalam Negeri di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan lulus tepat waktu tiga tahun. Target ke depannya di bidang pendidikan dan pengajaran adalah membuat Diktat dan Buku Ajar sesuai standar Pedoman Operasional Penghitungan Angka Kredit (PO-PAK) Dosen tahun 2019. Bidang penelitian, saya menargetkan satu riset per tahun yang dibiayai oleh BOPTN, dan dua artikel ilmiah per tahun. Target kerja ini telah saya tuliskan di buku agenda digital yang disimpan dalam laptop. Laporan riset atau artikel yang memiliki novelty, unik, dan berdampak saya targetkan mendapatkan perlindungan HAKI, dan hasil penelitian ditargetkan untuk publis di jurnal ilmiah dan buku yang diterbitkan oleh penerbit IKAPI. Selain itu, mutu publikasi terus dapat saya tingkatkan, yang sebelumnya hanya SINTA 4, Alhamdulillah di tahun 2022 sudah ada satu artikel saya yang publis di Jurnal Terakreditasi SINTA 2. Target untuk publikasi ilmiah ini, saya telah merancang satu artikel ilmiah untuk jurnal internasional. Jurnal ini akan ditulis secara berkolaborasi dengan dosen senior di lembaga kerja saya dan dosen dari perguruan tinggi lain. Dapat saya sebutkan, draft artikelnya tersebut adalah tema komunikasi dakwah dan dakwah sufi. Artikel ilmiah tentang komunikasi dakwah berkolaborasi dengan Dr. Abdullah Khusairi, MA dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, dan artikel ilmiah tentang Dakwah Sufi di Era Digital akan ditulis berkolaborasi dengan Dr. Ahmad, M.Fil dari UIN Banjarmasin. Saya optimis, dua artikel ilmiah yang dipersiapkan untuk publis di Jurnal Internasional ini dapat dituntaskan secara bertahap dalam rentang waktu dua tahun ke depan (2023-2024), dengan asumsi kerja satu artikel pertahun untuk jurnal internasional.

Kedua, target dalam hal karier dosen. Setelah menamatkan program doktor ini, saya membuat target untuk dapat mencapai jenjang jabatan fungsional Guru Besar. Roadmap untuk itu sudah dibuat, dengan posisi saya saat ini adalah Asisten Ahli, yang sedang dalam pengajuan untuk Lektor 300, Lektor kepala 550 di tahun 2026, dan Lektor kepala 700 di tahun 2028, dan Profesor di tahun 2035. Pemetaan ini saya buat atas asumsi bahwa setiap dua tahun, diajukan naik jabatan dan kepangkatan. Saya optimis dengan target yang sudah dirancang pada bagian pertama Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka target karier Guru Besar dapat diwujudkan. Saat ini, saya sedang proses pengusulan jabatan fungsional ke Lektor 300, setelah SK Lektor diterbitkan maka segera mengusulkan penyetaraan gelar Doktor. Berserah diri seraya berdoa saya kepada Allah, agar target ini dapat saya implementasikan. Aamiin.

Target ketiga, yaitu dalam hal kepemimpinan. Ini sebenarnya hanyalah tugas tambahan saja. Meski begitu, dengan jalan kepemimpinan inilah ide dan gagasan saya lebih memungkinkan untuk diimplementasikan untuk memajukan perguruan tinggi. Dalam posisi saya sekarang, tentu saya memiliki target masuk dalam kabinet fakultas, yaitu posisi Kaprodi. Target ketiga ini, mesti dijalani secara bertahap dari Kaprodi ke Wakil Dekan, dari Wakil Dekan ke Dekan, Wakil Rektor, dan Rektor. Saya optimis, dengan terpenuhi target di bagian pertama dan kedua dapat menjadi tahapan untuk mematangkan diri, sampai datang masa untuk mengemban amanah. Semoga.

 

Sebutkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang saudara telah kerjakan.

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pengabdian kepada masyarakat yang telah saya kerjakan dapat dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan tatap muka (kontak langsung) dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk tulisan untuk masyarakat akademis. Pertama, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang saya lakukan dengan keterlibatan  dan tatap muka langsung terjadi di lingkungan domisili saya. Ada dua jenis kegiatan yang rutin yaitu penyuluhan keagamaan dan bakti sosial. Kegiatan penyuluhan agama yang saya lakukan melalui mimbar masjid, seperti khotbah dan ceramah agama. Tema khotbah dan ceramah saya selalu mengungkap sisi-sisi sosial (dimensi sosial) yang terkandung dalam Al-Quran dan tradisi kenabian. Saya berfokus memberikan penyuluhan pembangunan dan keagamaan sehingga agama yang diyakini warga itu memberikan kendali yang kuat terhadap kehidupan sosial. Saya sering melakukan penyuluhan agama itu mengambil tema kepeduliaan sosial, kemiskinan, pengangguran, kejahatan sosial, Ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) yang dapat digunakan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat lemah. Jenis kegiatan lain adalah bakti sosial. Dalam acara bakti sosial atau gotong royong menjaga kebersihan lingkungan kompleks dan masjid.

Kedua, kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui karya tulis, yang mana saya tulis dalam majalah yang terbit secara berkala yaitu sebanyak 3 artikel populer ditulis dalam Buletin al-Irsyad dengan judul: Aksi Sosial dalam Surat al-Bilad, Pembelaan Allah terhadap Tuduhan Kaum Quraisy, dan Memuliakan Tamu dalam Pandangan Islam dan Negara. Kemudian, satu artikel populer diterbitkan dalam Majalah Integritas berjudul Penggunaan Term Sosialwork di Indonesia. Selain itu, saya juga menulis di media massa terkait kasus perselisihan di desa saya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat akademis ini juga dapat saya jelaskan bahwa saya terlibat dalam pengelolaan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh kampus homebase saya dan kampus di luar homebase. Khusus untuk kegiatan di luar kampus, saya berperan sebagai Reviewer pada Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sumatera Utara. Sementara itu, saya memegang peran sentral dalam kegiatan pengelolaan jurnal ilmiah di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan sejak tahun 2017 hingga 2019. Beberapa kegiatannya seperti mengelola jurnal online Hikmah, dan mendesain tiga jurnal ilmiah untuk program studi, yaitu Jurnal at-Taghyir, Tadbir, dan al-Irsyad.

 

DAMPAK PERUBAHAN

Dampak yang lahir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti penyuluhan agama yang sering saya sampaikan kepada masyarakat tentang kepeduliaan sosial dan pengembangan masyarakat. Kegiatan ini membawa dampak perubahan yang positif. Masyarakat yang akhirnya terdorong untuk membentuk kelompok-kelompok pengajian yang mengadakan pertemuan rutin setiap minggu. Pada acara tersebut, pengajian agama dan syukuran bersama dilakukan. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pengamalan keberagamaan masyarakat. Demikian juga dengan aksi sosial untuk menjaga lingkungan, masyarakat kompleks mengadakan agenda gotong royong secara rutin tiap bulan. Hal ini sangat berdampak pada pola hidup sehat bagi masyarakat. Lingkungan perumahan itu rentan terdampak penyakit demam berdarah karena genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Maka dari itu, kegiatan peduli lingkungan ini tidak hanya memberikan kesan bersih dan indahnya lingkungan tempat saya tinggal itu, melainkan juga sebagai upaya mencegah munculnya wabah penyakit demam berdarah.

Selanjutnya, pengabdian kepada masyarakat akademis, melalui peran saya sebagai reviewer dan pengelola jurnal, telah menghantarkan keberhasilan untuk mendapatkan akreditasi jurnal Hikmah yang dikelola oleh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahada Padangsidimpuan mendapatkan peringkat SINTA 4. Atas usulan saya juga, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi memiliki jurnal pada setiap Program studi sehingga menambah nilai Borang Akreditasi Program Studi. Selain itu, saya juga mengusulkan kerja sama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padangsidimpuan. Bapppeda merupakan salah satu Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang memiliki peran strategis untuk perencanaan pembangunan daerah. Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) yang memiliki kompetensi keilmuan pada pengembangan masyarakat maka sangat tepat menjalin kemitraan dengan dengan Bappeda, terutama untuk mendorong masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan. Atas kegiatan tersebut, terbina hubungan dan perjanjian kerja sama antara lembaga fakultas FDIK dengan stakeholder mulai dari pemerintah desa, kecamatan, dan dinas-dinas terkait, seperti Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kota Padangsidimpuan.

 

DUKUNGAN MASYARAKAT

Dukungan masyarakat terhadap kegiatan pengabdian dapat dilihat dalam dua hal, yaitu pertama, masih diselenggarakannya kegiatan penyuluhan secara berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat menerima dan melaksanakan upaya untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Termasuk usulan saya yang diterima adalah membuat agenda khotib Jumat dan penceramah Ramadhan, yang mana temanya ditentukan oleh pengurus masjid bersama masyarakat setempat. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan keagamaan tidak sebatas dapat dilaksanakan tetapi memiliki tujuan yang hendak diraih bersama. Kedua, menyusun tema-tema penyuluhan keagamaan yang akan disampaikan oleh penceramah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat. Gagasan ini diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat tempat saya berdomisili, yaitu Perumahan Indah Lestari Palopat-Pijorkoling Kota Padangsidimpuan.

Terakhir, kegiatan saya untuk masyarakat akademis sebagaimana telah dijelaskan, selain mendapatkan dukungan lembaga tentu saya juga mendapatkan dukungan dari masyarakat akademis. Misalkan, saya diterima oleh komunitas pengelola jurnal Fakultas Dakwah, dengan bergabungnya saya menjadi anggota organisasi PPJID, Perhimpunan Pengelola Jurnal Ilmu Dakwah, yang anggotanya itu adalah para pengelola jurnal dakwah di STAI Negeri&Swasta, IAI Negeri&Swasta, dan UIN. Alhamdulillah dan atas dukungan masyarakat akademis tersebut, Jurnal Hikmah berhasil meraih akreditasi SINTA peringkat 4 di tahun 2018, dan Jurnal At-Taghyir peringkat 4 di tahun 2021.

 

KEMAMPUAN KOMUNIKASI

Komunikasi sangat penting untuk menyampaikan ide dan gagasan kepada masyarakat. Saya biasanya menggunakan teknik persuasif, dengan mengupayakan mengajak masyarakat dengan mempengaruhi kesadarannya terlebih dahulu. Pesan komunikasi saya dapat dipahami oleh masyarakat dengan sangat baik karena saya tidak berbelit rumit dalam menyampaikan pesan. Demikian juga sebaliknya, saya juga mampu memahami pesan komunikasi yang disampaikan pimpinan, teman sejawat, dan bawahan serta anggota masyarakat yang lainnya. Dalam kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, saya biasanya menyertakan contoh-contoh konkrit yang aktual dan dekat dengan masyarakat. Pemberian contoh tersebut saya lakukan untuk membantu masyarakat memahami pesan komunikasi yang saya sampaikan. Selain itu, penyertaan contoh itupun dapat menambah ketertarikan masyarakat pada kegiatan yang dilakukan. Secara nyata, misalkan penggunaan diksi “kita” akan lebih tepat digunakana ketika saya hendak membangun kesadaran bersama, ketimbang menggunakan diksi “Anda” yang memberi kesan kita menggurui masyarakat, teman sejawat/sesama dosen, dan mahasiswa.

Untuk memahami pesan komunikasi orang lain, saya biasanya mencermati juga faktor-faktor pendukung dari komunikasi nonverbal, seperti mimik wajah, intonasi, dan gerakan tubuh. Dengan begitu, pesan dari orang lain dapat dipahami secara tepat. Faktor penting lain dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat komunikan adalah menggunakan diksi yang tepat, saya memahami kapan saya harus tegas, lugas, dan keras, serta berhumor. Karena bagi saya, komunikasi tidak sebatas menyampaikan pesan tetapi juga ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Bahkan, saya sadar bahwa komunikasi verbal saya itu adalah refleksi diri saya bagi orang lain. Di sisi lain, hubungan, kedekatan, dan kehangatan silaturahmi (persaudaraan seiman, setanah air) dapat dibina melalui komunikasi yang tepat dan efektif.

 

KEMAMPUAN KERJA SAMA

Kemampuan bekerja sama dengan tim dalam satu kepanitiaan sangat sering terjadi di lingkungan masyarakat akademis di Fakultas. Di antara kegiatan yang memerlukan kerja sama tim yang pernah saya lakoni adalah penyusunan kurikulum dan pengerjaan borang akreditasi. Dua kegiatan ini merupakan kepanitiaan bulan ganda. Berbeda dengan acara lomba, upgrading, bimtek, seminar, dan pelatihan, yang mana acara tersebut biasanya selesai satu bulan kepanitiaan. Namun, kepanitiaan borang akreditasi dan penyusunan kurikulum lebih panjang. Kemahiran bekerja sama dengan tim sangat diperlukan untuk mengkoordinasikan tugas pokok yang telah dibagi oleh ketua tim. Selain itu, kemampuan bekerja sama dengan tim atau orang lain juga terlihat dalam kegiatan saya seperti Sanggar Riset Mahasiswa, Pembinaan Organisasi Mahasiswa, dan lain-lainnya.

Selain itu, saya mampu bekerja sama dengan orang lain yang berbeda keyakinan, ideologi, dan organisasi. Pada kehidupan bermasyarakat, kegiatan-kegiatan yang memerlukan kemampuan kerja sama ini misalnya Tim Inovasi Desa, Kepengurusan Masjid, dan Kegiatan Sosial-Keagamaan lainnya. Pada tim inovasi desa, saya dari utusan Perguruan Tinggi aktif berkontribusi memberikan ide dan gagasan untuk pengembangan perekonomian desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sementara itu, dalam kegiatan sosial-keagamaan seperti penyelenggaraan jenazah, maka saya mengambil peran saya sebagai anggota masyarakat yang mengetahui tata laksana penyelenggaraan jenazah. Aktivitas nyatanya misal ikut memandikan mayit, mengafani, dan takziah. Pada tradisi masyarakat, sampai tiga malam pertama secara runut dilaksanakan takziah dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran dan kalimat Toyyibah. Saya mampu bersinergi dengan alim ulama lainnya, mengambil peran aktif.

Apalagi dalam kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan dan pemukiman. Meskipun saya dosen tetapi saya adalah anggota masyarakat juga yang sudah pasti memiliki status yang sama dengan anggota masyarakat lain dari perspektif masyarakat. Oleh karena itu, saya tidak merasa malu untuk ikut membersihkan selokan yang tersumbat oleh tumpukan sampah, mencerabuti rumput, dan mengangkat dengan tangan benda-benda yang dipindahkan. Inilah dedikasi saya, yang mana bekerja sama secara aktif dengan masyarakat dan civitas akademika di kampus, merupakan kepeduliaan dan kebersamaan saya kepada teman sejawat, masyarakat dan lingkungan. Kerja sama yang saya berikan itupun tidak hanya dalam bentuk sumbangsih ide dan gagasan saja tetapi juga bekerja sama dalam hal materi dan tenaga. 

 

Manajemen Pengelolaan Institusi

IMPLEMENTASI KEGIATAN

Implementasi kegiatan yang saya usulkan kepada pimpinan untuk meningkatkan manajemen dan pengelolaan institusi dapat dijelaskan pada tiga aktivitas penting berikut ini: Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan akademik berbasis online. Pada tahun 2016 itu, IAIN Padangsidimpuan sudah menggunakan SIAKAD (Sistem Informasi Akademik). Sebelum saya terlibat dalam pengelolaan SIAKAD, pihak Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi masih belum maksimal dalam pengelolaan aplikasi SIAKAD tersebut. Beberapa masalah saya temukan yaitu soal aktivasi mahasiswa, input nilai hasil belajar, menyusun Kartu Rencana Studi (KRS), dan penjadwalan perkuliahan. Masalah tersebut berantai secara runut, misalkan aktivasi mahasiswa penting untuk KRS, memilih jadwal, dan input nilai. Input nilaipun penting untuk evaluasi dalam menyusun KRS baru. Agaknya masalah ini sudah saling berkelindan dan rumit. Oleh karenanya, atas temuan masalah itu saya mengusulkan bahwa perlu penjadwalan yang terukur. Misalkan aktivasi mahasiswa dan input nilai harus sudah selesai sebelum KRS dimulai. Penjadwalan online harus sudah selesai satu minggu sebelum perkuliahan dimulai. Semua Ketua Prodi dan Bagian Akademik harus saling bersinergi untuk dapat menyukseskan itu.

Kedua, saya mengusulkan pentingnya bagi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk membangun pusat informasi dan publikasi yang dapat diakses oleh khalayak umum. Kegiatan ini penting untuk mendukung usaha membangun citra positif (good image) lembaga bagi masyarakat luas. Berdadsarkan pengalaman saya sebagai jurnalis selama 5 tahun, maka saya memaklumi bahwa publikasi ke media massa cetak dan online memerlukan biaya yang tinggi. Pihak Fakultas tentu saja tidak memiliki anggaran untuk itu. Oleh karena itu, upaya untuk membangun rumah publikasi sendiri menjadi sangat penting. Saya usulkanlah waktu itu di tahun 2016 itu, supaya Fakultas Dakwah membuat website sendiri dan dikelolah sendiri. Singkat cerita, usulan tersebut diterima pihak dekanat dan jadilah Fakultas Dakwah memiliki website sendiri di alamat domain https://fakultasdakwah.com. Kehadiran website mandiri ini pula nantinya memotivasi pihak institut rektorat untuk membangunkan website setiap fakultas yang berada pada satu domain ac.id dan terealisasi di tahun 2017. Saya diamanahkan pihak rektorat untuk mengelolah website Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Terakhir, kegiatan pengelolaan jurnal ilmiah bagi program studi untuk mendukung literasi dosen dan mahasiswa program studi sekaligus untuk meningkatkan kredit poin akreditasi program studi. Alhamdulillah, kegiatan-kegiatan tersebut telah terlaksana dan berkelanjutan sampai sekarang. Akhirnya, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan memiliki 4 jurnal ilmiah yang ber-ISSN cetak dan online, serta ditampung pembiayaan operasionalnya dalam DIPA IAIN Padangsidimpuan sejak tahun 2018. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang saya lakukan tersebut terselenggara dengan baik dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

 

DUKUNGAN INSTITUSI

Kegiatan yang pernah saya usulkan dan mendapatkan dukungan dari institusi, dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, dukungan pimpinan terhadap pengelolaan SIAKAD. Usulan kegiatan yang didukung dengan sangat baik oleh atasan dan semua pihak sehingga persoalan SIAKAD dapat dituntaskan secara bertahap. Alhamdulillah, sewaktu saya mengelolah SIAKAD tersebut, tidak ada lagi mahasiswa yang tidak KRS, nilai yang terlambat input, dan absensi yang belum cetak. Bahkan, SK mengajar pun dapat dengan cepat diselesaikan dan terdistribusikan kepada para dosen.

Kedua, pada saat saya bergabung menjadi dosen tetap non pns pada Februari 2016, berselang satu semester saja, saya dipercaya untuk membangun website fakultas dan mengelola jurnal fakultas secara online. Sebelumnya, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi IAIN Padangsidimpuan tidak memiliki website. Demikian juga dengan website resmi institut yang belum menyediakan untuk itu. Saya mengusulkan kepada Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, untuk membangun informasi fakultas berbasis website. Usulan tersebut diterima sehingga saya diamanatkan membangun website tersebut. Profile fakultas dan program studi serta jurnal ilmiah telah dionlinekan pada website tersebut. Kilas balik perubahan terjadi pula sejak itu, yang mana setelah fakultas dakwah memiliki website, sejak itupula pihak institut termotivasi untuk membangunkan website fakultas di bawah domain resmi institut. Demikian juga dengan jurnal ilmiah yang biasanya pihak fakultas dakwah meminta perpustakaan untuk mengonlinekan Jurnal Hikmah milik fakultas di website perpustakaan yang berdomain or.id. Modelnya hanyalah mengonlinekan full issue setiap terbitan bukan manajemen jurnal online OJS. Maka, kalau hanya mengonlinekan saja, dengan website fakultas yang saya buat itu, juga bisa mengonlinekan jurnal. Usulan itupun diterima oleh pimpinan fakultas. Sejak itupula urusan jurnal diamanatkan kepada saya, terutama membangun jurnal online dan utusan yang ditugaskan untuk mendalami OJS, yang pada tahun 2016 itu, baru mulai digagas oleh LPPM IAIN Padangsidimpuan.

Selanjutnya, usulan saya kepada pimpinan fakultas untuk membangun jurnal ilmiah untuk setiap program studi juga mendapatkan dukungan penuh. Saya mempelajari di perguruan tinggi lain, seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setiap program studi memiliki jurnal ilmiah. Setelah saya sampaikan hasil studi saya itu, ternyata Wakil Dekan 2 bidang Perencanaan Umum, dan Keuangan memberikan sambutan dengan menyebut bahwa IAIN Padangsidimpuan juga sedang mengupayakan kegiatan tersebut diakomodir oleh anggaran. Singkatnya, tahun 2018 anggaran tersebut disetujui dan saya mempersiapkan profile jurnal, yaitu Jurnal Hikmah untuk Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Jurnal At-Taghyir untuk Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Jurnal Al-Irsyad untuk Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, dan Jurnal Tadbir untuk Prodi Manajemen Dakwah, sehingga mulailah setiap prodi di Fakultas Dakwah itu memiliki jurnal ilmiah edisi pertama di tahun 2018.


KENDALI DIRI

Bekerja di lembaga yang besar, saya meyakini pasti ada banyak perbedaan pendapat namun saya mampu untuk menghargai dan menghormati orang lain. Dengan begitu, setiap kritikan dan saran yang mungkin saja terasa keras dan tajam kepada diri saya, maka saya mampu untuk mengendalikannya dengan baik sehingga saya tidak arogan dan egois. Kondisi yang demikian itu biasa terjadi pada saat rapat evaluasi program kerja yang dilakukan oleh fakultas, rapat kepanitiaan, dan rapat dosen. Selain itu, penugasan yang menumpuk dengan deadline yang terbatas, biasanya dapat mendorong mental kerja yang tidak stabil. Namun, saya menyikapi kondisi tersebut sebagai sebuah tantangan. Fokus menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan lebih baik daripada terjebak dalam kekesalan, ketidaksenangan, dan situasi mental yang tidak menguntungkan lainnya.

Selain itu, sikap kendali diri juga saya implementasikan kepada mahasiswa. Saya tidak mudah memarahi mahasiswa karena saya sadar bahwa mahasiswa masih dalam proses belajar, masih dalam proses pembentukan jati diri menuju kedewasaan berpikir. Maka dari itu, saya lebih memilih untuk berpikir positif kepada mahasiswa dan menaruh sikap optimis terhadap mereka. Tentu saja, saya memberitahu kekurangan dan kesalahan yang mereka lakukan, dan mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik untuk masa depan mereka.

Bagi sasya, meredam amarah jauh lebih membahagiakan ketimbang melampiaskan kemarahan, emosional, dan kelabilan. Apabila usulan saya ditolak, atau ditegur atasan dan teman sejawat, saya akan menjelaskan secara terbuka, jujur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Bila sudah begitu, ternyata atasan dan teman sejawat masih juga menolak penjelasan saya, maka saya lebih baik diam. Bagi dosen itu, membangun wacana dengan narasi yang layak, jauh lebih bermartabat dan berwibawa. Sementara itu, emosional dan temperamen hanyalah bukti masih belum dewasa


TANGGUNG JAWAB

Saya sangat setuju bahwa profesi dosen harus memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi, terutama dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Beberapa sikap tanggung jawab yang saya lakukan, dapat dikelompokkan pada: Pertama, melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Hal ini dapat dicontohkan ketika saya mendapatkan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas belajar (Tubel) pendidikan strata tiga (doktor) pada tahun 2019 melalui beasiswa 5000 doktor dalam negeri Kementerian Agama RI. Saya fokus dan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas belajar tersebut dan Alhamdulillah berhasil tamat tiga tahun, sesuai mandat pemberi beasiswa dan lulus dengan predikat cumlaude. Demikian juga dengan pelaksanaan pengajaran, setiap mata kuliah yang ditugaskan untuk diampu, maka saya selesaikan dengan baik. Mulai dari merancang silabus, membuat materi kuliah, melaksanakan evaluasi. Bahkan, untuk beberapa mata kuliah prodi, saya diamanahkan untuk merancang silabus dan rencana pembelajaran semester. Sementara itu, mata kuliah yang sifatnya mata kuliah fakultas, saya biasanya menggunakan silabus yang telah dirancang oleh dosen senior.

Sikap bertanggung jawab yang lainnya dapat saya sampaikan di bidang riset ilmiah. Riset ilmiah yang pernah saya kerjakan itu ada dua kali lulus sebagai peneliti pemula sebelum pendidikan doktor. Semua penelitian tersebut tuntas dengan bukti terdapatnya laporan lengkap penelitian, dan artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi SINTA. Saya merasa bahwa riset tersebut tidak hanya tanggung jawab saya kepada negara yang telah membiayai penelitian tersebut tetapi juga tanggung jawab saya kepada masyarakat. Oleh karena itu, saya melakukan penelitian yang sesuai dengan prosedur, merancang proposal, menyusun teori, mengumpulkan data, dan mengolah data dan mendiskusikan temuan, serta melaporkan hasil riset sesuai prosedur ilmiah. Dengan begitu, masyarakat dan civitas akademis mendapatkan laporan riset yang layak, dan itu bagi saya adalah tanggung jawab saya sebagai dosen yang merisetnya.

Terakhir, sikap tanggung jawab juga terdapat dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Tugas dan kewajiban yang sudah diberikan oleh atasan (institusi) baik tugas di dalam maupun tugas di luar lingkungan kampus, dapat saya selesaikan dengan baik. Tugas-tugas yang diberikan atasan dalam lingkungan kampus seperti penugasan tambahan sebagai pengelolah jurnal dan pengelolah SIAKAD. Selama saya melakoni kedua tugas tambahan tersebut, saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sebagai pengelolah jurnal, saya mampu menghantarkan jurnal Hikmah mendapatkan peringkat akreditasi SINTA 4. Tugas sebagai pengelolah SIAKAD dari tahun 2017-2018, saya berhasil menyelesaikan persoalan migrasi data dari STAIN ke IAIN Padangsidimpuan, tentunya di bawah bimbingan UPT Pangkalan Data dan Informasi IAIN Padangsidimpuan dan dukungan dari Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Padangsidimpuan. Tugas-tugas lain di dalam kampus, seperti tim konsorsium dosen untuk kurikulum, tim penyusunan borang akreditasi program studi Komunikasi Penyiaran Islam, dapat saya selesaikan dengan sangat baik, sehingga dapat dikatakan bahwa capaian akreditasi Prodi KPI yang unggul saat ini adalah salah satunya saya turut berkontribusi, yang tentunya bersamaan dengan anggota tim yang lain.

Penugasan ke luar lingkungan kampus, seperti melakukan penyuluhan agama di LAPAS Kota Padangsidimpuan dan Anggota Tim Inovasi Desa Kota Padangsidimpuan. Saya mampu berkontribusi, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan institusi luar dengan sangat baik. Tidak kalah pentingnya, selain tugas tersebut saya selesaikan secara tuntas, juga sebagai utusan perguruan tinggi, saya mampu menjaga nama baik institusi saya, yang dibuktikan dengan tidak ada komplen dari para mitra tersebut atas tindakan saya.

 

KETEGUHAN PADA PRINSIP

Saya sangat setuju bahwa dosen dengan segala status yang melekat padanya, harus memiliki prinsip yang kuat. Oleh karena itu, saya termasuk salah seorang dosen yang berpegang teguh pada prinsip. Keteguhan pada prinsip ini dapat saya uraikan sebagai berikut: Pertama, saya berpegang teguh pada prinsip kebersamaan dalam kegiatan-kegiatan yang bekerja dengan kelompok atau kepanitiaan. Prinsip kebersamaan ini saya aplikasikan dengan membantu anggota lain yang mengalami kendala dalam menyelesaikan tugasnya, baik bantuan dalam hal sumbangsih gagasan atau ide maupun bantuan dalam bentuk motivasi kerja.

Kedua, keteguhan pada prinsip akuntabel dan transparan dapat saya tunjukkan ketika saya menjadi pengelola kegiatan yang didanai oleh institusi. Ada dua kegiatan bentuk yang saya lakukan waktu itu, yaitu pengelola jurnal dan pengelola kegiatan pembekalan praktik dakwah lapangan. Pada kegiatan pengelolaan jurnal itu, saya mendapatkan amanah tugas sebagai penjamin mutu kualitas artikel dan pendistribusian honorium bagi panitia dan penulis jurnal. Saya mendistribusikan semua hak honorium bagi panitia dan penulis kemudian menyusun laporan penggunaan anggaran yang disertai dengan bukti transfer melalui bank. Demikian juga halnya dengan kegiatan pembekalan mahasiswa praktik dakwah lapangan. Saya mendapatkan tugas dari Kepala Laboratorium untuk menyusun proposal kegiatan dan anggaran, menjamin ketersediaan fasilitas untuk kegiatan, dan membuatkan laporan penggunaan anggaran. Semua disusun berdasarkan penggunaan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan.  

Ketiga, saya berpegang teguh pada prinsip ahsanu ‘amalan. Profesi dosen yang digeluti, saya meyakini sebagai ladang amal kebaikan bagi saya. Oleh karena itu, saya sangat setuju jika semua civitas akademika itu mesti menuju arah yang sama, yaitu mewujudkan kemajuan lembaga. Segala bentuk amal kebaikan yang dilakukan itu, saya maknai untuk mewujudkan kemajuan lembaga. Prinsip ini dapat ditemukan pada beberapa kegiatan yang saya lakukan, perbaikan mutu atau kualitas jurnal, meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa, dan memotivasi mahasiswa untuk memiliki kompetensi organisasi (kemampuan berorganisasi).

Keempat, saya juga berpegang teguh pada prinsip keadilan bagi seluruh mahasiswa, dengan tidak membeda-bedakan mahasiswa berdasarkan SARA, memberikan kesempatan yang sama bagi mahasiswa untuk mendapatkan nilai terbaiknya, dan memberikan hasil penilaian berdasarkan capaian yang diperoleh oleh mahasiswa. Saya tidak memberikan nilai evaluasi belajar itu berdasarkan kedekatan, kecantikan/ketampanan, dan hubungan lainnya, tetapi nilai mahasiswa adalah berdasarkan capaian hasil belajar mereka.

Kelima, saya berpegang teguh pada prinsip kepatuhan terhadap norma-norma yang berlaku di kampus, seperti etika dosen, etika pergaulan dosen dengan mahasiswa, dan etika ilmiah. Terakhir, saya berpegang teguh pada peraturun perundang-undangan yang berlaku. Saat ini, sangat rentan semua profesi itu berurusan dengan hukum, semisal pelanggaran hukum. Oleh karena itu, saya sangat berhati-hati dalam segala tindakan saya sebagai seorang dosen untuk tidak bermain-main dengan hukum, karena itu saya sangat menjauhi praktik korupsi, pungutan liar, tindakan asusila, dan pencemaran nama baik. Bahkan pada saat saya diamanatkan oleh pimpinan untuk menjadi admin SIAKAD, mulai dari menginputkan roster kuliah hingga menginputkan nilai, saya sangat menjaga amanat ini, padahal jual beli nilai sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, itu sangat tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang saya pegang.

 

Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa

PERAN

Saya ikut berperan untuk membina kegiatan mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS). Dulu, saya diletakkan posisi sebagai anggota dari dewan penasehat HMPS. Mahasiswa sering meminta pendapat kepada saya terkait kegiatan kemahasiswaan program studi, seperti kegiatan pelatihan mahasiswa dan kegiatan kemah mahasiswa. Akhir-akhir ini, saya mendorong di garda terdepan untuk HMPS dan mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, untuk terus berkembang dengan mengikuti forum organisasi di luar kampus. FORKOMASSI, Forum Komunikasi Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam seluruh Indonesia. Peran saya ada dua poin penting, yaitu meyakinkan urgenitas kegiatan tersebut kepada atasan, yaitu Kaprodi Pengembangan Masyarakat Islam Maslina Daulay, dan Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama Dr. Sholeh Fikri, M.Ag. Dua orang utusan, Wanda Warida Harum dan Riska Aminah Siregar, sudah disiapkan untuk mengikuti Kongres Forkomassi yang dilaksanakan di Jakarta pada 9-11 Desember 2022. Poin kedua, saya berperan untuk membimbing HMPS untuk membuat proposal kegiatan untuk penghimpunan donasi. Selain itu, kedua utusan itu juga saya latih cara mengenalkan diri, mengemukakan pendapat, dan menanggapi pernyataan utusan/peserta lain. Hal ini saya lakukan untuk mempersiapkan utusan Prodi PMI yang aktif dan mampu menyuarakan hak bicara dalam kongres tersebut. Target yang saya tetapkan kepada utusan tersebut adalah masuk ke dalam struktur kepengurusan Forkomassi, baik pusat maupun regional/wilayah. Selain kegiatan HMPS, saya berperan sebagai anggota dewan pembina pada Sanggar Riset Mahasiswa (SRM) yang bertugas memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa Prodi PMI untuk mengembangkan keterampilan riset dan publikasi ilmiah.

 

 

 

IMPLEMENTASI KEGIATAN

Beberapa kegiatan mahasiswa yang dapat dikategorikan masih baru yang saya lakukan dapat dijelaskan pada kegiatan utama berikut ini, yaitu pelatihan mahasiswa menulis karya ilmiah dan penggunaan referensi Zotero. Kegiatan ini mendapatkan dukungan yang sangat baik dari institusi mulai dari Rekan Sejawat Dosen, Kaprodi PMI, dan Dekan. Bahkan, Dekan melalui Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama memfasilitasi semua sarana dan prasarana kegiatan, administrasi, dan piagam penghargaan. Selanjutnya, saya diminta oleh HMPS untuk memberikan motivasi organisasi kemahasiswaan kepada seluruh mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam FDIK UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Selanjutnya, saya mengusulkan kepada pimpinan untuk membentuk unit kegiatan mahasiswa yang dapat melatih kemampuan akademis mahasiswa. Oleh karena itu, saya menggerakkan dibentuknya Sanggar Riset Mahasiswa (SRM). SRM ini memiliki agenda rutin dan terstruktur, yaitu pelatihan menulis karya ilmiah, pelatihan referensi, dan pelatihan pengolahan data riset, serta publikasi ilmiah. SRM juga melakukan kaderisasi setiap tahun yang mana mahasiswa semester tiga direkrut untuk masuk ke kelembagaan SRM. Semester 3 itu merupakan semester awal bagi mahasiswa UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan untuk belajar mandiri, karena selama semester 1 dan 2, mereka berada di Ma’had al-Jami’ah, yang mana setiap kegiatan mereka masih dalam kendali Lembaga Ma’had al-Jami’ah.

Terakhir, implementasi kegiatan riset mahasiswa yang telah saya lakukan adalah pelibatan mahasiswa untuk riset dosen. Saya dengan tim dosen mengajukan proposal riset untuk tahun anggaran 2023. Saat ini proposal saya itu telah memasuki tahap verifikasi dokumen di Litapdimas Kemenag RI. Selain dari riset dosen yang dibiayai oleh negara itu, saya sangat optimis riset mandiri, yang mewadahi kolaborasi dosen dengan mahasiswa, dapat dilakukan dan hasil risetnya dipublikasikan ke jurnal ilmiah yang terindeks oleh SINTA. Bukti nyata untuk mendukung target tersebut dapat saya sampaikan, di antaranya dengan dilakukannya pelatihan-pelatihan secara konsisten kepada mahasiswa. Apalagi dengan adanya sanggar itu sangat memfasilitasi pelaksanaan pelatihan riset kemahasiswaan secara berkelanjutan.

 

 

INTERAKSI

Terjadi interaksi yang intens, akrab, dan langsung antara saya dengan mahasiswa peserta pelatihan tersebut. Pengamatan saya terhadap respon mahasiswa bahwa mahasiswa yang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut sangat antusias. Mereka mengikuti tahapan demi tahapan dari penjelasan dan instruksi yang diberikan. Mereka tidak malu bertanya ketika tidak memahami penjelasan saya, karena pembahasan tentang teknologi maka penjelasan mesti bersamaan dengan praktik. Selama sesi kegiatan berjalan, saya menyisipkan yel-yel untuk membangkitkan semangat para mahasiswa peserta.  Selain interaksi pada kegiatan pelatihan, saya membuka diri untuk menerima mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary untuk berkonsultasi terkait proses belajar, penulisan skripsi, dan tugas makalah. Misalkan dalam pembuatan tugas makalah dan skripsi, saya sering menerima keluhan bagaimana cara mengembangkan  ide menjadi paragraf yang memadai, dan bagaimana mendapatkan referensi yang dapat dipercaya. Di luar agenda formal, seperti pelatihan dan kelas, saya memosisikan diri sebagai sahabat diskusi mahasiswa baik diskusi tentang skripsi, referensi, dan organisasi kemahasiswaan. Dalam hal organisasi, saya sering sekali memberikan bimbingan-bimbingan kepada HMPS, agar organisasi mahasiswa prodi tersebut aktif, dan kreatif untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan secara mandiri.

 

MANFAAT KEGIATAN

Peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa yang telah saya lakukan sangat bermanfaat, dapat dijelaskan pada tiga indikator berikut ini: Pertama, mengasah kemampuan berorganisasi dan membangun jejaring mahasiswa. Kegiatan pelatihan Zotero yang saya usulkan kepada mahasiswa diselenggarakan atas nama Himpunan Mahasiswa Porogram Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam. Saya memberikan arahan-arahan kepada mahasiswa bagaimana merencanakan kegiatan pelatihan Zotero tersebut tanpa mengeluarkan biaya besar. Saya ajarkan tahap demi tahap mahasiswa membuat proposal kegiatan, administrasi surat-menyurat, dan dukungan sarana prasarana. Tidak kalah penting, saya juga mengajarkan kepada pengurus inti HMPS bagaimana mendiskusikan program pelatihan tersebut kepada sesama mahasiswa, komunikasi kepada Ketua program studi, dan Wakil Dekan. Manfaat ini dapat dibuktinya dengan telah terlaksananya kegiatan pelatihan menulis karya ilmiah dan penggunaan referensi Zotero dengan lancar.

Kedua, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan tersebut mampu membina kedekatan, kepeduliaan, dan relasi sosial mahasiswa. Kegiatan pelatihan itu ditanamkan nilai-nilai kebersamaan, kepeduliaan dan relasi. Para peserta saling membantu saat ada temannya yang tidak sukses mendownload dan menginstal Zotero serta menyinkronkan Zotero desktop dengan Zotero Mozilla Firefox dan Chrome. Peserta juga saling berbagi paket data (hotspot) karena memang jaringan internet masih terbatas.

Ketiga, kegiatan tersebut memberikan manfaat dapat melatih keterampilan menulis dan riset mahasiswa. Saya melatih mahasiswa (peserta) bagaimana mengelola referensi dengan menggunakan Zotero, dan menggunakan referensi tersebut dalam karya ilmiah. Lebih spesifiknya, saya melatih kemampuan mahasiswa untuk menemukan pernyataan-pernyataan yang dikutip itu relevan dengan topik tulisan makalah dan skripsi. Salah satu dari peserta itu, bernama Darwisa, mahasiswa PMI semester 7, sudah saya libatkan sebagai asisten peneliti/pembantu peneliti dalam pengajuan proposal Litapdimas Anggaran 2023.

 

No comments:

Post a Comment